Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 11 Juni 2012


SEJARAH MATEMATIKA
Cabang pengkajian yang dikenal sebagai sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dan sedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika pada masa silam.
Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton 322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa (matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang umum dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri.
Sumbangan matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika.[3] Kata "matematika" itu sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno, μάθημα (mathema), yang berarti "mata pelajaran". Matematika Cina membuat sumbangan dini, termasuk notasi posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya, digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam. Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuan matematika ke peradaban ini. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa.
Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.
Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran, dan bangun. Pengkajian modern terhadap fosil binatang menunjukkan bahwa konsep ini tidak berlaku unik bagi manusia. Konsep ini mungkin juga menjadi bagian sehari-hari di dalam kawanan pemburu. Bahwa konsep bilangan berkembang tahap demi tahap seiring waktu adalah bukti di beberapa bahasa zaman kini mengawetkan perbedaan antara "satu", "dua", dan "banyak", tetapi bilangan yang lebih dari dua tidaklah demikian.
Benda matematika tertua yang sudah diketahui adalah tulang Lebombo, ditemukan di pegunungan Lebombo di Swaziland dan mungkin berasal dari tahun 35000 SM. Tulang ini berisi 29 torehan yang berbeda yang sengaja digoreskan pada tulang fibula baboon Terdapat bukti bahwa kaum perempuan biasa menghitung untuk mengingat siklus haid mereka; 28 sampai 30 goresan pada tulang atau batu, diikuti dengan tanda yang berbeda. Juga artefak prasejarah ditemukan di Afrika dan Perancis, dari tahun 35.000 SM dan berumur 20.000 tahun, menunjukkan upaya dini untuk menghitung waktu. Tulang Ishango, ditemukan di dekat batang air Sungai Nil (timur laut Kongo), berisi sederetan tanda lidi yang digoreskan di tiga lajur memanjang pada tulang itu. Tafsiran umum adalah bahwa tulang Ishango menunjukkan peragaan terkuno yang sudah diketahui tentang barisan bilangan prima atau kalender lunar enam bulan. Periode Predinastik Mesir dari milenium ke-5 SM, secara grafis menampilkan rancangan-rancangan geometris. Telah diakui bahwa bangunan megalit di Inggris dan Skotlandia, dari milenium ke-3 SM, menggabungkan gagasan-gagasan geometri seperti lingkaran, elips, dan tripel Pythagoras di dalam rancangan mereka.
SUMBER :
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_matematika)

Kamis, 07 Juni 2012



ISOSCELES TRIANGLE














BY

Yulianti
20402110103








DEPARTMENT OF MATHEMATICS EDUCATION (5 & 6)
FACULTY OF TARBIYAH
ISLAMIC STATE UNIVERSITY ALAUDDIN MACASSAR

Isosceles Triangle
If two of the sides of a triangle are of equal size the triangle is isosceles triangle.
                                                                          C
AB
Properties of Isosceles Triangle
1.      The unequal side of an isosceles triangle is usually referred to as the 'base' of the triangle.
2.      The base angles of an isosceles triangle are always equal. In the figure above, the angles ABC and ACB are always the same
3.      When the 3rd angle is a right angle, it is called a "right isosceles triangle".
4.      The altitude is a perpendicular distance from the base to the topmost vertex.



IsoscelesTriangle_800.gif
The height or altitude of the isosceles triangle illustrated above can be found from the Pythagorean theorem as


 h=sqrt(b^2-1/4a^2).
Where
h = the altitude
b = the lenght of the leg
a = the base
To find the base given the leg and altitude, use the formula :

where :

b = the lenght of a leg
h = the altitude

To find the leg length given the base and altitude, use the formula:
Where :
h = the altitude
a= the base
The area is therefore given by
 
 
 
The circumference of the isosceles tringle is
Where
 a = base
b = leg
interior angles
If you are given one interior angle of an isosceles triangle you can find the other two.
For example,
 apex angle of isosceles triangle We are given the angle at the apex as shown on the right of 40°. We know that the interior angles of all triangles add to 180°. So the two base angles must add up to 180-40, or 140°. Since the two base angles are congruent (same measure), they are each 70°.
base angle of isosceles triangleIf we are given a base angle of say 45°, we know the base angles are congruent (same measure) and the interior angles of any triangle always add to 180°. So the apex angle must be 180-45-45 or 90°.


ingin seperti ini,,,,,anggun dan shalehah,,
wanita yang cantik batin dan lahiriah
 
hidup jangan di ambil pusing.....
keep smiling...